Sabtu, 05 Oktober 2013

Kau


Kedipan matamu bagaikan lampu sent
Bola matamu sebulat pelor
Lubang hidungmu bagaikan saluran exhaust dan intake
Bodimu seindah poros engkol


Memang dirimu sungguh menawan
Namun hatimu berkata lain
Rupamu dan hatimu bertolak belakang
Itulah dirimu disaat ini

Wahai kasih dengarlah suara hatiku
Kuberikan cintaku sebesar 1000 volt
Tapi kau balas cinta ini sebesar 12 volt
Sungguh kejamnya dirimu

Kau lempar aku dengan seher
Kau hantam hati ini dengan tanggem
Kau pukul aku dengan propeler
Kau tikam hati ini dengan block silinder

Kau cambuk dengan rantai
Kau tusuk dengan obeng min
Kemudian kau grenda hati ini
Hingga hati ini hancur berkeping-keping

Sakit.... sakit....
Yang kini ku rasakan saat ini
Begitu perih hati ini
Begitu pedih jiwa ini

Kini tinggal puing-puing hati
yang saling berserakan
Ingin ku maki diri ini
Tetapi ku tak kuasa